Presiden Korea Selatan Moon Jae-in kembali lagi menggerakkan perdamaian di Semenanjung Korea. Usaha perdamaian di antara dua Korea sekarang ini sedang mendapatkan jalan buntet.
Pada Sidang Umum PBB ke-75, Presiden Moon memberikan tujuannya untuk memberikan maklumat untuk akhiri perang. Dia minta suport komune internasional.
“Saatnya waktu datang untuk meniadakan tragedi yang menghantui Semenanjung Korea. Perang harus usai keseluruhannya serta selama-lamanya,” tutur Presiden Moon seperti dikutip Yonhap, Rabu (23/9/2020).
Tahun ini mengisyaratkan 70 tahun gencatan senjata di antara Korea Utara serta Korea Selatan. Tetapi, hal itu bukan kesepakatan damai.
Usaha perdamaian Korea mendapatkan jalan buntet sebab Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta Pimpinan Korut Kim Jong-un tidak berhasil setuju waktu berjumpa di Hanoi pada 2019.
Meskipun begitu, Presiden Moon Jae-in yakin jika perdamaian Korea Selatan masih dapat bersambung. Dia menyebutkan perdamaian Korea dapat bawa perkembangan positif di Asia Timur Laut serta keteraturan dunia.
Komunikasi di antara Korea Selatan serta Korea Utara saat epidemi COVID-19 dipandang dapat memberi efek positif dalam membuahkan perdamaian.
Tetapi, Moon Jae-in mengutamakan jika maklumat mengakhiri perang bertambah penting.
“Saya yakin ini diawali dengan dengan maklumat akhir perang, satu aksi yang bisa pastikan loyalitas bersama-sama untuk kedamaian,” tutur Presiden Moon Jae-in.
“Maklumat akhir perang tentu saja akan buka pintu ke arah denuklirisasi dengan cara penuh serta perdamaian permanan di Semenanjung Korea,” tegasnya.